Laju perkembangan teknologi saat ini sangatlah cepat. Hampir sebagian besar masyarakat dunia menikmati hidup yang serba mudah dengan bantuan alat dan teknologi yang canggih. Jika dulu pekerjaan dilakukan dengan cara yang konvensional/tradisional, maka sekarang hampir semua pekerjaan dilakukan dengan cara yang modern. Komputasi modern sudah masuk sebagai bagian dari kehidupan manusia sehari-hari. Hal ini membuat para industri teknologi terus berinovasi menghadirkan berbagai alat canggih untuk membantu aktifitas manusia. Komputasi modern terus berkembang dengan pesat dalam berbagai bidang, diantaranya :
1. Kesehatan
2. Keamanan
3. Industri
4. Pemerintahan
5. Perbankan
6. pertanian dan
7. sains
Dari hari ke hari, komputasi modern terus dikembangkan dengan berbagai inovasi baru. Perkembangan yang sangat dirasakan pada saat ini adalah perkembangan smartphone. Jika dulu kita mengenal alat komunikasi berupa telepon rumah menggunakan kabel, maka saat ini masyarakat dunia tengah dimanjakan dengan kehadiran telepon pintar yang lebih dikenal dengan sebutan smartphone. Apapun dapat dilakukan dengan satu sentuhan menggunakan smartphone dalam genggaman kita.
Para produsen smartphone terus berlomba dan mengembangkan ide mereka untuk menghadirkan teknologi canggih kedalam fitur smartphone yang akan mereka buat. Namun dalam hal apapun selalu ada sisi positif dan sisi negatifnya. Berikut ini akan dijelaskan sisi positif dan negatif smartphone dalam kehidupan sehari-hari.
Dampak Positif
- Smartphone memudahkan penggunanya untuk mendapatkan informasi lebih mudah dan cepat. Para pengguna smartphone dapat berbagi dan mengakses berbagai informasi dimanapun mereka berada.
- Kehadiran smartphone membuat para inovator terus mengembangkan ide untuk menambahkan berbagai fitur canggih yang dapat membantu aktifitas manusia dalam berbagai bidang. Saat ini, smartphone sangat membantu kita dalam berbagai hal diantaranya untuk mengetahui keadaan kesehatan dengan menggunakan aplikasi yang diunduh kedalam smartphone, melakukan transaksi bank melalui e-banking dan mobile banking, berbelanja online, bermain game, membaca buku, dan lain sebagainya hanya dengan sentuhan tangan.
- Dalam bidang kesehatan, smartphone telah dimanfaatkan untuk mengontrol kesehatan penggunanya. Beberapa aplikasi dapat diunduh untuk mengecek kesehatan, dan salah satunya adalah aplikasi Calorie Counter. Aplikasi ini berguna untuk menjaga berat badan Anda, aplikasi ini juga bisa digunakan untuk membantu Anda dalam melakukan diet. Beberapa fitur di dalamnya seperti buku harian makanan yang di dalamnya terdapat jadwal makan dan jenis makanan yang harus Anda konsumsi. Tidak hanya itu, aplikasi ini juga menyediakan kalender diet dan penghitungan kalori yang telah terbakar setelah Anda melakukan olahraga. Selain aplikasi tersebut, baru-baru ini smartphone juga dapat digunakan sebagai alat USG dengan menggunakan input device tambahan dan aplikasi yang dapat diunduh kedalam smartphone. Dan selain contoh tersebut masih banyak lagi aplikasi yang dapat diunduh kedalam smartphone untuk membantu untuk mengetahui keadaan kesehatan kita.
Dampak Negatif
1. Smartphone memiliki pengaruh negatif terhadap kesehatan penggunanya. Memiliki telepon seluler pintar semacam smartphone memang menyenangkan. Tak hanyamenghibur, tapi juga bermanfaat untuk pekerjaan. Tak heran jika jumlah penggunanya terus meningkat di seluruh dunia. Namun, perangkat canggih itu ternyata menyimpan sejumlah efek buruk yang dapat mengganggu kesehatan penggunanya.
2. Membuat ketagihan. perangkat telepon seluler pintar ini begitu mudah membuat pemiliknya merasakecanduan. Studi Rutgers University pada 2006 menyimpulkan, smartphone dan perangkat serupa memicu kenaikan penggunaan internet yang cukup signifikan, namun berdampak buruk bagi kesehatan mental.
3. Mengganggu tidur. Dengan layanan internet 24 jam, perangkat smartphone akan bergetar atau berdering setiap saat, ketika ada email dan pesan singkat masuk. Dan setiap saat pula, pengguna akan memainkan smartphone-nya, termasuk ketika sudah berada di tempat tidur. Tak jarang pula, pengguna begitu sensitif dengan getar smartphone, sehingga mudah terbangun dari tidur untuk membuka pesan yang masuk. Kebiasaan menyanding smartphone di tempat tidur inilah yang akhirnya membuat tidur tak berkualitas. Dampak selanjutnya, tentu menyerang kesehatan. Bukan rahasia lagi bahwa rendahnya kualitas tidur berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental. Sebuah penelitian mengungkap, pengguna smartphone yang memiliki kebiasaan memainkannya sebelum tidur rentan mengalami insomnia, sakit kepala, dan kesulitan berkonsentrasi. Penelitian yang dilakukan Uppsala University di Swedia menambahkan bahwa radiasi telepon seluler bisa mengganggu aktivitas tidur.
4. Memicu cemas. Memiliki telepon selular cerdas semacam smartphone memang menyenangkan bagisebagian orang. Dengan smartphone, aktivitas berkirim email, chatting, hingga berselancar diinternet bisa dilakukan bersamaan, kapan saja, dan di mana saja. Banyak pula yang mengandalkannya untuk urusan pekerjaan. Studi yang dilakukan MIT’s Sloan School of Management pada 2007 mengungkap, penggunaan smartphone membentuk budaya stres ditempat kerja. Fasilitas internet 24 jam yang dijagokan telepon seluler pintar itu mengacaukan waktu luang pekerja. Tugas dan hal-hal yang menyangkut pekerjaan bisa hadir kapanpun,termasuk kala sedang libur.
5. Melemahkan otak. Di balik kemudahan yang diberikan, smartphone berisiko melemahkan daya konsentrasi penggunanya. Karakternya yang mampu membuat pengguna melakukan sejumlah hal dalam waktu bersamaan (multitasking) cenderung membuat seseorang kesulitan menyerap informasi lantaran fokusnya mudah beralih dari satu hal ke hal lain. “Sebagai multitasker, otak mereka dibanjiri terlalu banyak informasi, akibatnya mereka tidak selektif lagi untuk memilah informasi yang penting dengan cepat”. Untuk itu, ia menyarankan para pengguna smartphone agar tak mengaktifkan jaringan internetnya selama 24 jam. “Buat jadwal untuk membuka email, misalnya satu jam sekali, atau dua jam sekali, Jangan menjadikan diri sebagai budak getar atau dering smartphone” ((Dr David W Goodman).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar